20 Mei 2024

Argumen Jaksa Agung di MA membenarkan pendirian kami bahwa situasi JK jauh dari normal: Mehbooba

2 min read

Ketua PDP Mehbooba Mufti pada hari Selasa mengatakan argumen Jaksa Agung Tushar Mehta di Mahkamah Agung selama sidang sejumlah petisi yang menentang pencabutan Pasal 370 membenarkan pendirian partainya bahwa situasi di Jammu dan Kashmir jauh dari normal. Jaksa Agung pada hari Selasa memberi tahu lima hakim konstitusi pengadilan tertinggi, yang dipimpin oleh Ketua Hakim DY Chandrachud, bahwa status Wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir bukanlah “hal yang permanen” dan Pusat akan membuat pernyataan yang rumit mengenai hal tersebut. masalah politik yang menjengkelkan di pengadilan pada tanggal 31 Agustus. Majelis hakim mendengarkan pengajuan Mehta yang membela keputusan Pusat untuk menghapus status khusus negara bagian sebelumnya dan reorganisasinya. “Walaupun ada banyak klaim dari Pemerintah Indonesia, pernyataan SG di hadapan MA hari ini membuktikan pendirian kami bahwa situasi di J&K jauh dari normal,” tulis Mufti di X, yang sebelumnya bernama Twitter. Dia mengatakan Jaksa Agung menjadikan argumen tersebut hanya sebagai alasan untuk membela “harakiri konstitusional” yang dilakukan Pusat. “Bahkan untuk mencapai keadaan normal yang tidak normal ini, J&K telah diubah menjadi penjara terbuka. Tushar Mehta kini menggunakan argumen kami hanya sebagai alasan untuk membela harakiri konstitusional Pemerintah Indonesia,” katanya di situs mikroblog. Pemimpin NC dan mantan Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah juga menyebut argumen Mehta sebagai “pengalih perhatian”. “SG adalah litigator yang sangat kompeten dan cerdas. Dia mencoba mengalihkan fokus argumennya ke pandangan pusat mengenai ‘keadaan normal’. Ini adalah jebakan yang sebaiknya dihindari,” kata Abdullah. Dia menggarisbawahi bahwa Mahkamah Agung belum mengajukan petisi untuk memutuskan situasi keamanan atau keadaan normal di Jammu dan Kashmir, menambahkan bahwa “pertanyaan sederhana untuk Hon CJ dan hakim lain di pengadilan adalah untuk memutuskan apakah perubahan tersebut dipaksakan pada J&K pada tahun 2019. sah & konstitusional atau tidak”. “Yang lainnya adalah pengalih perhatian,” tambahnya.

Lire également : Kepala Perdagangan AS akan bertemu dengan eksekutif perempuan Tiongkok di Shanghai

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)

A lire en complément : Pencuri mencuri SUV mantan gubernur saat dia menjadi pembawa acara radio