8 September 2024

Tarif universal Trump akan menghambat perekonomian dan memicu inflasi – Gedung Putih

2 min read

Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa usulan mantan Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif baru pada semua impor asing akan merugikan keluarga pekerja Amerika, merusak perekonomian dan memicu inflasi.

Avez-vous vu celaOrang Spanyol memiliki sisa satu bulan di akhir gaji mereka. 15% pekerja membutuhkan lebih dari satu pekerjaan untuk hidup

Trump memanggil para penasihat ekonomi utamanya ke klub golf pribadinya di New Jersey untuk makan malam selama dua jam pada Rabu malam lalu guna memetakan rencana ekonomi yang berfokus pada perdagangan untuk pencalonannya sebagai presiden pada tahun 2024, Washington Post melaporkan pada hari Selasa. Di antara gagasan yang mereka diskusikan adalah rencana Trump untuk memberlakukan tarif dasar universal pada hampir semua impor ke Amerika Serikat jika terpilih, kata laporan itu.

“Menggabungkan tarif pajak yang besar bagi kelas menengah dengan pajak yang lebih bersifat trickle down bagi masyarakat kaya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi,” kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates. Bates mengatakan Presiden Biden “sangat menentang” rencana tersebut, karena hal itu akan menyebabkan harga lebih tinggi dan inflasi lebih tinggi dan pemerintahan Biden terus bekerja sama dengan sekutunya melawan “pelanggaran perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara seperti Tiongkok.”

Sujet a lireKita sudah tahu sepuluh negara mana yang paling mahal untuk mengisi daya mobil listrik. Kami punya kabar buruk untuk Spanyol

Pada bulan Mei, seorang pejabat tinggi AS mengatakan kepada Reuters bahwa AS mengambil pendekatan analitis dalam meninjau apakah akan mempertahankan tarif terhadap barang-barang Tiongkok dan tidak akan mendasarkan hasil pada “terobosan” apa pun dalam hubungan perdagangan AS-Tiongkok. Biden telah berupaya untuk menstabilkan persaingan ketat AS-Tiongkok melalui keterlibatan resmi tingkat tinggi. Namun pada acara penggalangan dana baru-baru ini, presiden menyebut perekonomian negara itu sebagai “bom waktu” dan menyebut pemimpinnya Xi Jinping sebagai seorang diktator. Mayoritas masyarakat bipartisan Amerika mendukung tarif yang lebih besar terhadap barang-barang Tiongkok, menurut survei Reuters/Ipsos yang diterbitkan pada bulan Agustus.

Trump, Gubernur Florida Ron DeSantis, dan mantan Duta Besar PBB Nikki Haley semuanya menyerukan Amerika Serikat untuk mengakhiri hubungan perdagangan normal yang permanen dengan Tiongkok. Trump mengenakan tarif pada tahun 2018 dan 2019 terhadap ribuan impor dari Tiongkok senilai sekitar $370 miliar pada saat itu.

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)