8 September 2024

Polisi Noida menjadi guru saat anak-anak daerah kumuh belajar tentang Chandrayaan-3

2 min read

Personil Polisi Noida pada hari Jumat mengenakan topi guru ketika mereka mengajar anak-anak yang tinggal di daerah kumuh tentang pentingnya Chandrayaan-3 ISRO yang berhasil mendarat di permukaan Bulan.

A lire en complémentPerdana Menteri Israel mengajukan ide kabel serat optik untuk menghubungkan Asia dan Timur Tengah ke Eropa

Anak-anak tersebut, banyak di antaranya tidak bersekolah secara reguler, diajar oleh polisi sebagai bagian dari inisiatif ‘Nanhe Parindey’ (Burung Muda) yang dijalankan di kota tersebut sejak tahun 2021 dengan dukungan dari HCL Foundation dan LSM Chetna, kata para pejabat.

Dalam lompatan besar bagi program luar angkasanya, misi Bulan India Chandrayaan-3 mendarat di kutub selatan bulan pada hari Rabu. India sekarang menjadi bagian dari kelompok eksklusif empat negara yang telah berhasil dalam misi bulan dan yang pertama mendaratkan polisi di selatannya. Sebagai bagian dari inisiatif ‘Nanhe Parindey’, pejabat polisi pada hari Jumat mengajarkan tentang misi Chandrayaan-3, keberhasilannya dan pentingnya hal ini bagi anak-anak yang tinggal di daerah kumuh selain mengikuti kelas mata pelajaran rutin lainnya, kata seorang juru bicara polisi.

Sujet a lireSurat man berperan sebagai ilmuwan ISRO yang terlibat dalam misi Chandrayaan-3; ditangkap

Asisten Komisaris Polisi (Noida-1) Rajneesh Verma, yang juga mengenakan topi guru di salah satu kelas, mengatakan sebuah film pendek juga diperlihatkan kepada anak-anak tentang misi bulan ISRO.

“Ada lima mobil van yang dilengkapi sumber daya untuk mengajar anak-anak ini yang berkeliling di delapan lokasi di kota, seperti dekat Sektor 18, Sektor 52, Sektor 126, dan lain-lain,” kata Verma.

“Inisiatif ini difokuskan untuk mengembalikan pendidikan umum kepada anak-anak yang tinggal di daerah kumuh tetapi tidak melanjutkan pendidikan karena alasan apa pun selama pandemi COVID-19,” ujarnya.

Ia mengatakan upaya tersebut kini membuahkan hasil karena sekitar 2.000 anak di daerah kumuh kota tersebut kini mengikuti kelas khusus ini sementara sekitar 250 di antaranya mengikuti kelas reguler.

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)