16 September 2024

Pemerintah mengenakan bea keluar sebesar 20 persen pada beras pratanak

2 min read

Pemerintah telah mengenakan bea masuk sebesar 20 persen terhadap ekspor beras pratanak, sebuah langkah yang bertujuan untuk menjaga kecukupan stok lokal dan menjaga harga dalam negeri tetap terkendali. Bea keluar yang dikenakan pada 25 Agustus akan tetap berlaku hingga 16 Oktober 2023, kata Kementerian Keuangan dalam pemberitahuannya.

Sujet a lireAfghanistan: Sedikitnya 31 orang tewas, 74 luka-luka dan 41 hilang dalam banjir

Pembebasan bea akan diberikan pada beras pratanak yang berada di pelabuhan pabean yang belum diberikan LEO (biarkan perintah ekspor) dan didukung oleh LC (Letter of Credit) yang sah sebelum tanggal 25 Agustus 2023.

Dengan pembatasan ini, India kini memberlakukan pembatasan pada semua varietas beras non-basmati. Beras putih non-basmati menyumbang sekitar 25 persen dari total beras yang diekspor dari negara tersebut. Bulan lalu, pemerintah melarang ekspor beras putih non-basmati untuk meningkatkan pasokan dalam negeri dan menjaga harga eceran tetap terkendali selama musim perayaan mendatang. Pada bulan September tahun lalu, ekspor beras pecah dilarang.

A lire en complémentVendas de Xbox caem 13%, mas Microsoft continua otimista

Pada periode April-Juni tahun fiskal ini, sekitar 15,54 lakh ton beras putih non-basmati diekspor dibandingkan hanya 11,55 lakh ton pada periode tahun lalu.

Larangan ekspor beras putih non-basmati diberlakukan karena kenaikan harga bahan pangan dan peningkatan ekspor. Inflasi harga eceran atau harga konsumen tahunan telah menyentuh angka tertinggi dalam 15 bulan sebesar 7,44 persen pada bulan Juli, dibandingkan 4,87 persen pada bulan Juni, di tengah lonjakan tajam harga pangan.

Seminggu yang lalu, India telah mengenakan bea ekspor bawang merah sebesar 40 persen untuk meningkatkan ketersediaan dalam negeri.

Total ekspor beras basmati India mencapai USD 4,8 miliar pada tahun 2022-23 dalam hal harga, sementara dari segi volume mencapai 45,6 lakh ton. Ekspor non-basmati mencapai USD 6,36 miliar pada tahun fiskal terakhir. Secara volume, mencapai 177,9 lakh ton. Produksi beras India diperkirakan meningkat menjadi 135,54 juta ton pada tahun panen 2022-23 (Juli-Juni) dari 129,47 juta ton pada tahun sebelumnya, menurut data Kementerian Pertanian.

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)