3 Desember 2024

Tiongkok telah menemukan kemajuan militer yang besar dalam 6G: mendeteksi kapal selam musuh dari udara

2 min read

Dalam komitmennya terhadap 6G, Tiongkok mengklaim telah menemukan utilitas militer perintis. Minggu ini mereka berhasil menguji perangkat pertama yang mendeteksi kapal selam melalui telekomunikasi. Sebuah perangkat kecil, yang bisa jadi merupakan drone, mampu mendeteksi getaran kecil disebabkan oleh kapal selam di laut terbuka.

A découvrir égalementIndia mengizinkan ekspor beras ke Kementerian Singapura

Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat presisi, kita berbicara tentang urutan 10 nanometer. Kisaran yang jauh lebih rendah dibandingkan tingkat teknologi yang ada saat ini. Dengan bekerja pada rentang terahertz, dengan teknologi 6G mereka diklaim mampu mengidentifikasi gelombang suara berfrekuensi sangat-sangat rendah.

En parallèleHuawei Mate 60 Pro: kembalinya 5G dan hadirnya panggilan satelit ke raksasa Huawei

presisi terahertz

Menurut peneliti Tiongkok dari Universitas Teknologi Pertahanan Nasional, teknologi ini akan berdampak besar pada deteksi bawah air dan memungkinkan tidak hanya mendeteksi kapal selam musuh, tetapi bahkan mengenali suara karakteristiknya untuk melanjutkan mengidentifikasi model spesifik.

Terletak di antara frekuensi radiasi inframerah dan gelombang mikro, kisaran terahertz mempunyai potensi untuk sejumlah pilihan. Di beberapa bandara di Tiongkok, 6G sudah digunakan untuk mengidentifikasi objek. Kini para peneliti ini tidak hanya memikirkan penerapannya di bidang militer, namun juga tentang memadatkan peralatan yang diperlukan sehingga deteksi dapat dilakukan dengan drone kecil.

Pengujian tersebut dilakukan di area yang tidak ditentukan di kota Dalian, di teluk Laut Kuning. Itu tidak dilakukan dengan kapal selam sungguhan, tetapi dengan sumber buatan yang meniru suara yang dikeluarkan oleh salah satu kapal selam tersebut.

“Dulu suara kapal selam kalau dekat permukaan itu hampir tidak bisa dibedakan dari gelombang laut“, jelaskan mereka yang bertanggung jawab. Namun, dengan presisi 10 hingga 100 nanometer adalah mungkin untuk membedakannya, ungkapkan para ilmuwan Tiongkok yang telah menciptakan algoritma yang tepat untuk mengidentifikasi mereka.

Kemungkinan mendeteksi kapal selam di laut lepas dengan drone terbuka lebar. Daripada menggunakan radar jarak jauh, mereka memilih komunikasi jarak menengah dan resolusi tinggi. 6G sudah menawarkan kecepatan luar biasa, kini utilitas pertamanya juga bermunculan.

Di | 6G mulai membuahkan hasil: kami sudah mengirimkan 1 TB dalam hitungan detik hingga satu kilometer jauhnya