16 September 2024

SC kesal karena tidak diberikannya simbol ‘bajak’ pada Konferensi Nasional untuk pemilihan Dewan Bukit Ladakh

2 min read

Mahkamah Agung pada hari Jumat menyebut tindakan pemerintahan Ladakh yang “tidak adil” karena tidak memberikan simbol pemungutan suara ‘bajak’ kepada Konferensi Nasional untuk pemilihan Dewan Bukit Ladakh mendatang meskipun ada perintah dari pengadilan tinggi dalam hal ini.

A voir aussiHari ini di TV: festival kekerasan yang merupakan salah satu festival barat terbaik dalam sejarah dan menandai titik balik

“Ini tidak adil… Kami akan mengesampingkan jadwal pemilu jika diperlukan,” kata Hakim Vikram Nath dan Hakim Ahsanuddin Amanullah secara lisan saat mendengarkan permohonan banding dari Wilayah Persatuan Ladakh terhadap perintah Jammu dan Kashmir dan Pengadilan Tinggi Ladakh.

Union Territory (UT) telah mengajukan banding terhadap perintah Pengadilan Tinggi yang memintanya untuk memberitahukan simbol ‘bajak’ kepada partai tersebut. Advokat Senior Kapil Sibal, yang hadir dalam partai tersebut, mengatakan tanggal terakhir pengajuan pencalonan adalah 16 Agustus.

Lire égalementCEPA India-UEA memulai babak baru dalam perdagangan bilateral: Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA

Majelis hakim mengajukan administrasi UT pada hari Senin sebagai item pertama dan memperingatkan bahwa pengadilan dapat mengesampingkan jadwal pemungutan suara.

Sebelumnya, Konferensi Nasional (NC) mengatakan bahwa pengadilan tinggi telah menolak untuk mempertahankan perintah Pengadilan Tinggi Jammu dan Kashmir mengenai pemberian simbol jajak pendapat ‘bajak’ untuk partai tersebut dalam pemilihan Dewan Bukit Ladakh.

Pengadilan Tinggi Jammu dan Kashmir telah menolak permohonan pemerintahan Ladakh terhadap perintah hakim tunggal yang mengizinkan kandidat NC untuk mengikuti pemilu mendatang untuk Dewan Pengembangan Bukit Otonomi Ladakh (LAHDC), Kargil, dengan simbol partai.

Pemerintah telah mendekati bangku divisi di pengadilan tinggi terhadap perintah bangku tunggal tanggal 9 Agustus yang mengarahkan NC untuk mendekati kantor Departemen Pemilihan Administrasi Wilayah Persatuan Ladakh untuk memberitahukan simbol ‘bajak’ yang sudah dicadangkan yang sudah diberikan kepada untuk dalam jajak pendapat.

Musyawarah Nasional mengatakan jika perintah pembagian lambang partai tidak dikeluarkan maka ”perintah penghinaan dari Pengadilan Tinggi yang berlaku”.

Menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh departemen pemilihan pada tanggal 5 Agustus, pemungutan suara untuk 26 kursi dari 30 anggota LAHDC, Kargil, dijadwalkan pada 10 September dan penghitungan suara akan dilakukan empat hari kemudian.

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)