8 September 2024

Perwira militer Gabon yang merebut kekuasaan mengatakan pemilu tidak memiliki kredibilitas

2 min read

Sekelompok perwira senior militer Gabon pada hari Rabu muncul di televisi nasional dan mengatakan bahwa mereka telah merebut kekuasaan di negara tersebut karena pemilu baru-baru ini di negara tersebut kurang kredibel, lapor Al Jazeera, dan menambahkan bahwa mereka mengklaim mewakili seluruh kekuatan keamanan dan pertahanan Gabon. Para petugas tersebut, yang muncul di Gabon24 pada Rabu pagi, mengatakan mereka telah membatalkan pemilu, membubarkan semua lembaga negara dan menutup perbatasan negara, menurut Al Jazeera.

Avez-vous vu celaNASA dan Dinas Kehutanan menawarkan bibit untuk menumbuhkan 'pohon bulan' Artemis

Gabon menjadi negara Afrika ketiga setelah Burkina Faso dan Niger yang mengalami perubahan pertahanan melalui kudeta militer. Pengumuman baru-baru ini muncul tak lama setelah badan pemilu negara bagian mengatakan Presiden Ali Bongo Ondimba telah memenangkan masa jabatan ketiga dalam pemilu yang disengketakan pada hari Sabtu.

Para petugas mengatakan, “Atas nama rakyat Gabon… kami telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim yang ada saat ini.” Pusat Pemilihan Umum Gabon mengatakan Bongo telah memperoleh 64,27 persen suara, jauh lebih banyak dibandingkan penantang utamanya Albert Ondo Ossa, yang meraih 30,77 persen dari total suara yang disurvei, setelah melalui proses yang tertunda.

Cela peut vous intéresserPihak berwenang menyelidiki wabah penyakit Legiuner di Polandia

Kubu Oposisi di negara itu pada hari Sabtu mengatakan pemilu tersebut adalah “penipuan yang diatur oleh Ali Bongo dan para pendukungnya” setelah internet diputus dan diberlakukan jam malam. Media Perancis France 24, RFI dan TV5 Monde juga dilarang karena dituduh “kurang objektif dan seimbang… sehubungan dengan pemilihan umum saat ini”, kata pemerintah. Bongo sebelumnya mengumumkan pencalonannya untuk masa jabatan baru sebagai calon presiden dari Partai Demokrat Gabon (PDG), partai yang didirikan oleh ayahnya, Omar Bongo, yang memerintah Gabon dengan tangan besi dari tahun 1967 hingga 2009. kematian, putranya, yang saat itu menjadi menteri pertahanan, menggantikannya sebagai presiden dan terus berkuasa sejak saat itu, menurut Al Jazeera.

Ketegangan meningkat di tengah pemungutan suara hari Sabtu dengan pihak Oposisi yang mendorong perubahan dan mengakhiri dominasi keluarga Bongo di Gabon. (ANI)

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)