8 September 2024

Jepang: IAEA memantau pelepasan air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima

2 min read
Jepang: IAEA memantau pelepasan air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima

Jepang telah mulai membuang air limbah radioaktif yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi yang tidak berfungsi ke Samudera Pasifik, 12 tahun setelah kehancuran besar di sana, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengkonfirmasi pada hari Kamis. Para ahli dari pengawas nuklir PBB hadir untuk memantau dan menilai penerapan semua standar keselamatan internasional yang relevan, sebagai bagian dari tinjauan multi-tahun terhadap proses yang dapat berlangsung selama beberapa dekade. Tweet URL > iaeaorg Keputusan untuk melepaskan air ke laut telah memicu kritik di Jepang dan wilayah sekitarnya. ## Komitmen jangka panjang IAEA telah menyediakan data real-time mengenai pelepasan terkendali air olahan ke laut, termasuk laju aliran air dan pemantauan radiasi. “IAEA berkomitmen untuk hadir sebelum, selama, dan setelah proses ini,” kata Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi dalam pernyataan video. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi mengalami kerusakan besar akibat gempa bumi dan tsunami pada bulan Maret 2011. Sejak itu, air terus dipompa untuk mendinginkan reaktor pembangkit listrik tersebut. Air tanah juga merembes ke dalam lokasi, dan air hujan jatuh ke dalam bangunan reaktor dan turbin yang rusak. ## ‘Dampak radioaktif yang dapat diabaikan’ Air bersentuhan dengan bahan bakar yang meleleh, sisa bahan bakar, dan zat radioaktif lainnya, sehingga mengakibatkan kontaminasi. Itu diolah dan diencerkan melalui proses penyaringan yang disebut Advanced Liquid Processing System (ALPS) dan disimpan dalam tangki yang disiapkan khusus. Pada bulan Juni, terdapat sekitar 1.000 tangki yang menampung lebih dari satu juta meter kubik air yang diolah. Laporan IAEA yang dikeluarkan bulan lalu mengatakan pendekatan dan aktivitas Jepang untuk membuang air yang diolah “konsisten dengan standar keselamatan internasional yang relevan”. Selain itu, “pembuangan yang terkendali dan bertahap” dari air yang diolah akan memiliki “dampak radiologi yang dapat diabaikan” terhadap manusia dan lingkungan. ![Data from Fukushima Daiichi ALPS Treated Water Discharge.](https://global.unitednations.entermediadb.net/assets/mediadb/services/module/asset/downloads/preset/Libraries/Graphics%20Library/24-08-2023-IAEA- Fukushima-infographic.jpg/image1170x530cropped.jpg ) © Data IAEA dari Pembuangan Air yang Diolah di Pegunungan Alpen Fukushima Daiichi. ## Tinjauan dan kritik Laporan ini merupakan hasil kerja Gugus Tugas IAEA selama hampir dua tahun yang terdiri dari para spesialis lembaga terkemuka yang diberi nasihat oleh para ahli keselamatan nuklir yang diakui secara internasional dari 11 negara. Gugus Tugas tersebut melakukan lima misi peninjauan ke Jepang, menerbitkan enam laporan teknis, dan berkali-kali bertemu dengan pejabat Pemerintah dan Tokyo Electric Power Company (TEPCO), operator pembangkit listrik tenaga nuklir. Keputusan Jepang untuk melepaskan air olahan ke laut menuai kritik baik di dalam negeri maupun di beberapa negara tetangga, menurut laporan media. Protes telah terjadi di sana dan di Republik Korea. Tiongkok juga mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan segera melarang makanan laut dari Jepang.

Kunjungi Berita PBB untuk informasi lebih lanjut.

Cela peut vous intéresserNazara Tech akan mengumpulkan Rs 100 cr dari Kamath Associates, NKSquared