16 September 2024

Dalam perjalanan menuju kemajuan yang tak terbendung, umat manusia telah menciptakan robot yang mampu menerbangkan hampir semua pesawat.

2 min read

Beberapa melakukan putaran di udara, yang lain memasak dan menata meja, dan yang lain bertindak sebagai perawat. Robot-robot itu mereka melakukan lebih banyak hal daripada yang dilakukan manusia dan sekarang mereka juga bersiap untuk menerbangkan pesawat.

A lire égalementPeretas telah mencuri seluruh basis data Discord.io: layanan terpaksa ditutup

Dan kita tidak berbicara tentang sistem AI yang mengambil kendali langsung dari sistem yang tertanam di pesawat, namun mesin humanoid yang dirancang untuk beroperasi dari kokpit.

Dans le meme genreKongres, BRS dan AIMIM adalah 'partai 4G, 3G, 2G', cemoohan Amit Shah terhadap lawannya

Sampaikan salam kepada kapten robot

Para peneliti di Institut Sains dan Teknologi Lanjutan Korea (KAIST) mereka telah menciptakan PIBOT sebuah robot yang, secara teori, mampu menerbangkan hampir semua pesawat berkat kemampuan dan desain humanoidnya.

PIBOT, lapor The Korea Herald, duduk di kokpit seperti pilot manusia. Satu bagian robot terhubung langsung ke sistem untuk mengendalikannya dan bagian lainnya bertanggung jawab untuk berinteraksi secara fisik dengan instrumen.

Kita berbicara tentang mesin dengan tinggi 1,60 meter dan berat 65 kilogram, dengan lengan, jari tangan dan kakiyang keunggulan utamanya adalah dapat bekerja di lingkungan yang segala sesuatunya telah dirancang untuk manusia.

Robot Pibot 13

PIBOT menggabungkan berbagai teknologi untuk bekerja, termasuk kecerdasan buatan. Berkat ini, ia dapat dilatih dengan dokumentasi dan manual penerbangan untuk “mempelajari” cara menerbangkan pesawat yang berbeda.

Ia juga memiliki model bahasa dan penyintesis ucapan yang, jika digabungkan, memungkinkan Anda melakukannya berinteraksi dengan pengontrol lalu lintas udara. Seperti yang bisa kita lihat, sebuah rekayasa yang ambisius dan kompleks yang tampak menjanjikan.

Para peneliti telah menguji PIBOT dalam simulator KLA-100, pesawat kecil dengan dua kursi yang sangat populer di Korea. Secara mengejutkan, robot tersebut bekerja dengan sangat presisi selama pengujian.

Mengingat tes simulasi bersifat “hiperrealistik”, meniru masing-masing komponen penerbangan nyatapara peneliti yakin mereka sedang dalam perjalanan untuk beralih ke pesawat sungguhan.

Proyek tersebut akan terus berjalan hingga tahun 2026, sehingga mereka yakin sebelum batas waktu tersebut PIBOT akan mampu menyelesaikan seluruh tugas penerbangan dengan pesawat sungguhan. Namun tentunya dalam lingkungan yang terkendali jika terjadi kesalahan.

Dari KAIST mereka menegaskan bahwa robot humanoid bisa menggantikan manusia di masa depan pekerjaan berbahaya tertentu. Dan tidak hanya mengemudikan pesawat, tetapi juga mobil, tank perang, bahkan kendaraan laut.

Gambar: KAIST

Di : NVIDIA tidak dapat mengimbangi: mereka akan melipatgandakan produksi chip H100 untuk AI dalam menghadapi tuntutan hukum yang tidak masuk akal