Satelit menunjukkan gunung berapi Gunung Etna meletus setelah berminggu-minggu mengeluarkan cincin asap (foto)
2 min readGunung berapi paling aktif di Eropa, Gunung Etna Italia, meletus pada hari Minggu (13 Agustus) setelah berminggu-minggu mengeluarkan lingkaran asap yang aneh. Begini tampilannya dari luar angkasa.
Eropa satelit cuaca MTGI-1 menangkap gumpalan asap tebal yang naik dari kawah gunung berapi setinggi 11.000 kaki (3.357 meter) yang terletak di pulau Mediterania Sisilia pada Senin (14 Agustus) pagi.
A lire égalementHujan muson terus mendatangkan malapetaka di Chitral Pakistan
Gambar diambil dari tempat bertengger MTGI-1 orbit geostasioner 22.000 mil (36.000 kilometer) di atas Bumimenunjukkan gumpalan gelap kaya belerang yang menyebar ke selatan dari Sisilia melintasi Laut Mediterania menuju pantai Libya.
Terkait: Letusan berapi-api Gunung Etna dilihat dari luar angkasa (foto satelit)
Lire égalementTujuh orang terluka dalam serangan udara Rusia di Dnipro Ukraina
Letusan tersebut, yang juga menghasilkan geyser lava yang spektakuler, tidak menimbulkan risiko bagi penduduk Sisilia, tetapi memaksa otoritas lokal untuk menutup bandara setempat karena tingginya konsentrasi abu vulkanik abrasif di udara. Abu vulkanik, yang mengandung partikel batuan cair, dapat merusak mesin pesawat dan dianggap sebagai risiko utama penerbangan.
Letusan terjadi setelah berminggu-minggu aktivitas ringan, di mana gunung berapi secara teratur memuntahkan asap yang besar. Ahli vulkanologi berpendapat bahwa fenomena langka ini terjadi ketika gelembung gas menyembur melalui lubang vulkanik, bukaan di puncak gunung berapi tempat magma dan gas mencapai permukaan. Banyak ahli gunung berapi dan pengamat acak gambar yang diposting dari cincin itu di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, selama beberapa minggu terakhir.
Cincin itu sangat besar sehingga dapat dibedakan bahkan dalam gambar yang diambil oleh satelit dari luar angkasa. Seorang peneliti observasi Bumi yang hanya dikenal dengan julukan X-nya Kosmi, menemukan cincin itu dalam snapshot yang diambil oleh satelit observasi Bumi Eropa Sentinel-2.
Departemen Perlindungan Sipil Italia memicu peringatan kuning, sedang, untuk aktivitas Etna. Meskipun dikenal sering meletus, menurut Departemen, gunung berapi ini biasanya tidak berbahaya, karena sungai laharnya mengalir lambat dan membutuhkan banyak waktu untuk mencapai pemukiman di sekitarnya. Abu vulkanik, bagaimanapun, dapat menyebabkan gangguan panjang pada perjalanan udara dan secara substansial memperburuk kualitas udara di wilayah Mediterania.
45secondes est un nouveau média, n’hésitez pas à partager notre article sur les réseaux sociaux afin de nous donner un solide coup de pouce. ?