Coelacanth Samudra Hindia Barat: Ikan Lazarus yang pernah ‘punah’ dan dapat hidup selama 100 tahun
2 min readNama: Coelacanth Samudra Hindia Barat atau Coelacanth Afrika (Latimeria chalumnae), dikenal sebagai ‘gombessa’ di Kepulauan Komoro
Tempat tinggalnya: Di lepas pantai timur Afrika
A lire égalementTata AIA Memperkenalkan Pro-Fit
Apa yang dimakannya: Berbagai ikan dan cephalopoda, termasuk cumi-cumi dan sotong.
Mengapa ini luar biasa: Para ilmuwan mengira semua coelacanth punah lebih dari 65 juta tahun yang lalu – sampai coelacanth Samudra Hindia Barat ditemukan secara kebetulan hidup di lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 1938 . Coelacanth pertama kali muncul lebih dari 400 juta tahun yang lalu, tetapi catatan fosil mereka berhenti sekitar waktu yang sama dengan hilangnya dinosaurus. Kemunculan mereka yang tak terduga berarti mereka adalah apa yang dikenal sebagai spesies Lazarus.
Ikan bertulang purba ini menghabiskan hari-harinya bersembunyi di dalam gua dan muncul di malam hari untuk mencari makan. Mereka dapat tumbuh hingga panjang 6,5 kaki (2 meter) dan berat hingga 198 pon (90 kilogram).
Ikan besar dan primitif ini juga bisa hidup dalam waktu yang sangat lama.
Studi awal menunjukkan coelacanth memiliki umur maksimum 20 tahun. Tapi temuan ini bertentangan dengan aspek lain dari sejarah kehidupan ikan, termasuk metabolisme yang lambat dan penyerapan oksigen yang rendah – ciri-ciri yang biasanya dikaitkan dengan umur panjang. Pada tahun 2021, para peneliti menggunakan teknik penuaan canggih untuk menghitung struktur yang terkalsifikasi pada sisik coelacanth — seperti menghitung cincin pertumbuhan pada pohon — dan menemukan bahwa mereka dapat hidup hingga 100 tahun.
Terkait: Madagaskar mungkin merupakan benteng rahasia bagi ikan ‘fosil hidup’
Studi ini juga menemukan mereka lambat untuk mencapai kematangan seksual, dengan laki-laki berkembang biak dari usia 40 tahun dan perempuan dari usia 58 tahun. Mereka juga memiliki masa kehamilan terlama dari semua vertebrata yang diketahui, dengan kehamilan berlangsung selama lima tahun.
Bukan itu saja. Coelacanth juga dapat berburu sambil melakukan headstand berkat kerangka khusus mereka, dengan sebagian besar massa tulang di kepala dan ekornya.
Pada tahun 1997, hampir 60 tahun setelah penemuan kembali coelacanth Samudera Hindia Barat, para ilmuwan menemukan spesies coelacanth lain di Indonesia. Dikenal secara lokal sebagai ‘raja laut’ (‘raja laut’), diberi nama ilmiah L. menadoensis.
45secondes est un nouveau média, n’hésitez pas à partager notre article sur les réseaux sociaux afin de nous donner un solide coup de pouce. ?