19 Mei 2024

Benggala Barat: 4 tewas dalam ledakan di pabrik petasan ilegal di Duttapukur

2 min read

Empat orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam ledakan di pabrik petasan ilegal di distrik 24 Parganas Utara, Benggala Barat, pada Minggu pagi, kata polisi.

A lire en complément : Tim putra Spanyol mengutuk 'perilaku tidak dapat diterima' Rubiales yang 'menodai' kemenangan Piala Dunia putri

Ledakan itu terjadi ketika beberapa orang sedang bekerja di pabrik di Moshpole Nilgunj di kawasan kantor polisi Duttapukur, sekitar 30 km sebelah utara Kolkata, kata mereka.

Di antara mereka yang terluka terdapat banyak perempuan dan anak-anak, tambah mereka.

A découvrir également : Athletics-Lyles mencatat waktu tercepat di semifinal setelah kecelakaan kereta

Dampak ledakan tersebut tidak hanya rumah tempat pabrik beroperasi menjadi timbunan puing, namun beberapa rumah beton di sekitarnya juga rusak.

Polisi menduga masih ada beberapa orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Pekerjaan penyelamatan dan bantuan sedang dilakukan di daerah tersebut, dan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang terjadi akibat ledakan tersebut, kata mereka.

Sejumlah besar polisi dan personel departemen penanggulangan bencana juga berada di lokasi, tambah mereka.

Dua belas orang tewas dalam ledakan serupa di pabrik petasan ilegal di Egra, distrik Purba Medinipur pada bulan Mei.

Pemimpin Oposisi Suvendu Adhikari dari BJP menuduh negara telah berubah menjadi gudang tong mesiu.

”Tidak ada pemantauan aktivitas ilegal oleh polisi. Unit kembang api ini dilindungi oleh pimpinan TMC setempat,” katanya.

Anggota parlemen TMC Rajya Sabha Santanu Sen mengatakan kepada PTI bahwa pemerintah negara bagian telah membentuk SIT (Tim Investigasi Khusus), yang menangkap beberapa unit kembang api ilegal dalam beberapa bulan terakhir.

”Jika ada beberapa unit yang masih berfungsi secara ilegal, maka unit-unit tersebut juga akan segera dibongkar,” ujarnya.

Sen mengatakan bahwa terkadang tindakan menentang kembang api semacam itu juga mengundang kemarahan penduduk setempat karena ribuan orang bergantung pada kembang api tersebut untuk penghidupannya. ”Tetapi kami tegas dalam memberantas ancaman kembang api ilegal.” Penduduk setempat menggeledah rumah salah satu pemilik pabrik Duttapukur setelah ledakan tersebut.

Ketua asosiasi pembuat kembang api ‘Sara Bangla Atash Bazi Unnayan Samity’ Babla Roy mengatakan ‘bom coklat’ atau petasan bersuara tinggi yang dilarang diproduksi di pabrik ilegal tersebut.

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)