10 Oktober 2024

Anak berusia 8 tahun menemukan koin perak era Romawi di kotak pasir sekolah

2 min read

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang bermain di kotak pasir di sekolah dasar di Jerman menemukan koin perak berusia 1.800 tahun yang dicetak pada masa Pax Romana di Kekaisaran Romawi.

Diliputi kegembiraan karena benar-benar menemukan harta karun yang terpendam di halaman sekolah, siswa kelas empat tersebut – yang hanya diidentifikasi dengan nama depannya, Bjarne – bergegas pulang untuk menunjukkan koin tersebut kepada keluarganya di Bremen, sebuah kota di Jerman utara, setelah menemukannya pada Agustus 2022. Setelah orang tuanya menghubungi pihak berwenang, para arkeolog memastikan bahwa koin tersebut adalah dinar Romawi yang dicetak pada masa pemerintahan Kaisar Marcus Aurelius Antoninus, yang memegang takhta dari tahun 161 hingga 180 M, menurut a pernyataan yang diterjemahkan dirilis pada 11 Agustus.

A voir aussiPerdana Menteri Israel mengajukan ide kabel serat optik untuk menghubungkan Asia dan Timur Tengah ke Eropa

Koin yang sangat usang, dengan berat 0,08 ons (2,4 gram), dicetak pada “masa kemunduran koin” ketika Kekaisaran Romawi menurunkan kandungan perak dalam mata uangnya, yang merupakan akibat langsung dari inflasi, Uta Hallearkeolog negara bagian, mengatakan dalam pernyataan itu.

Terkait: Koin belati ‘Ides of March’ langka yang dicetak oleh Brutus setelah pembunuhan Julius Caesar akan dilelang

A découvrir égalementMenua dengan otak yang sehat: Bagaimana perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah hingga 40% kasus demensia

Halle menyebut penemuan itu sebagai “sesuatu yang sangat istimewa,” karena ini adalah salah satu dari sedikit penemuan satu dinar di Bremen, menurut pernyataan itu. Meskipun wilayah Jerman ini tidak pernah berada di bawah kekuasaan Romawi, wilayah ini dihuni oleh Chauci, suku Jermanik kuno yang sering berdagang dengan Romawi kuno. Hal ini bisa menjelaskan bagaimana koin itu terkubur di tanah Jerman Blog Sejarah.

Bjarne tidak akan dapat menyimpan koin tersebut, karena temuan seperti ini adalah milik negara, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Monumen Bremen. Namun para arkeolog negara bagian memujinya karena “kewaspadaan dan rasa ingin tahunya” dan berencana memberinya dua buku arkeologi sebagai hadiah, menurut pernyataan itu.

Halle mengatakan dia berharap dinar dapat ditempatkan di Museum Focke di Bremen, tempat dia mengepalai departemen prasejarah dan sejarah awal.

45secondes est un nouveau média, n’hésitez pas à partager notre article sur les réseaux sociaux afin de nous donner un solide coup de pouce. ?