18 Oktober 2024

Khamenei Iran mengatakan Swedia dalam ‘pertempuran’ atas penodaan Alquran

2 min read

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Sabtu bahwa orang-orang yang menodai Alquran harus menghadapi “hukuman paling berat” dan Swedia telah “masuk ke medan perang untuk perang di dunia Muslim” dengan mendukung mereka yang bertanggung jawab.

A voir aussiAjay Rai akan mengambil alih sebagai ketua Kongres UP hari ini

Protes telah mengamuk

di seluruh Iran dan Irak setelah Swedia mengizinkan pembakaran Alquran di bawah aturan yang melindungi kebebasan berbicara. Para pengunjuk rasa di Irak membakar kedutaan Swedia di Baghdad pada hari Kamis. Seorang imigran Irak ke Swedia membakar Alquran di luar masjid Stockholm bulan lalu. Para pengunjuk rasa di Swedia menendang dan menghancurkan sebagian buku yang mereka katakan adalah Alquran di luar kedutaan Irak di Stockholm pada hari Kamis, tetapi tidak membakarnya seperti yang mereka ancam, kata saksi Reuters.

A lire en complémentMantan kepala badan urusan agama Tiongkok diusir dari Partai Komunis

Pejabat Swedia menyesalkan tindakan tersebut tetapi mengatakan mereka tidak dapat mencegahnya. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Khamenei telah menuntut Swedia menyerahkan mereka yang bertanggung jawab atas penuntutan di negara-negara Islam.

“Semua cendekiawan Islam setuju bahwa mereka yang menodai Alquran pantas mendapat hukuman paling berat… Tugas pemerintah (Swedia) itu adalah menyerahkan pelakunya ke sistem peradilan negara Islam,” kata Khamenei dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah. Iran, yang telah menunda penempatan duta besar baru untuk Swedia, juga mengatakan tidak menerima utusan Swedia yang baru.

“Pemerintah Swedia harus tahu bahwa dengan mendukung penjahat yang membakar Al-Qur’an, ia telah memasuki medan pertempuran untuk perang di dunia Muslim,” cuit Khamenei kemudian. “Mereka telah menciptakan perasaan kebencian & permusuhan terhadap mereka di semua negara Muslim & banyak pemerintah mereka,” katanya.

Perwakilan pemerintah Swedia tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dihasilkan secara otomatis dari umpan sindikasi.)