18 Oktober 2024

Menteri Pertahanan AS mendukung upaya modernisasi militer Indonesia

2 min read

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menekankan pentingnya modernisasi militer Indonesia dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, seiring Washington memperkuat hubungan di Asia Tenggara di tengah persaingan geopolitik dengan Tiongkok. Austin pada hari Kamis menjadi tuan rumah di Pentagon Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, mantan komandan pasukan khusus dan veteran politik yang diperkirakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan.

Lire égalementRingkasan Berita Kesehatan Reuters

Pertemuan tersebut diadakan seiring dengan upaya Indonesia, negara kepulauan berpenduduk 270 juta jiwa, untuk meningkatkan kemampuan militernya dan mengganti perangkat kerasnya yang sudah tua, dengan mengalokasikan dana sebesar 134,3 triliun rupiah ($8,89 miliar) pada tahun ini untuk pertahanan, yang merupakan alokasi terbesar dalam anggaran negaranya, dengan jumlah yang sama untuk belanja negara. tahun depan. Selama dekade terakhir, belanja pertahanan per kapita dan persentase produk domestik bruto Indonesia merupakan yang terendah di antara enam negara emerging market di Asia Tenggara, menurut data dari lembaga think tank Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Avez-vous vu celaDokter senior di Inggris akan mogok lagi pada bulan Oktober

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan para menteri pertahanan kedua negara memiliki niat yang sama untuk meningkatkan kemampuan pertahanan “seperti peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.” Indonesia sedang berupaya untuk meningkatkan jet tempurnya, yang saat ini mencakup model F-16 buatan AS serta Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia.

Pada hari Senin mereka mengumumkan kesepakatan untuk membeli 24 helikopter angkut dari pembuat senjata AS Lockheed Martin dengan biaya yang tidak diungkapkan. Bulan ini mereka mengatakan telah membeli 12 drone baru dari Dirgantara Turki senilai $300 juta. Austin dan Prabowo juga mengatakan klaim ekspansif Tiongkok di Laut Cina Selatan “tidak konsisten dengan hukum internasional”, menurut pernyataan Pentagon.

Tiongkok mengklaim kedaulatan historis atas sebagian besar Laut Cina Selatan melalui “sembilan garis putus-putus” berbentuk U di petanya yang memotong zona ekonomi eksklusif lima negara lain, termasuk Indonesia. Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kedua negara berkomitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan serta menjaga “tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.”

(Cerita ini belum diedit oleh staf dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)